Terapi Pengobatan Syaraf Kejepit Di Klinik Al Hafidz Di Sesuaikan Dengan Kondisi Pasien, Yang Bertujuan Agar Proses Terapi Bisa Lebih Terukur, Aman Dan Hasil Bisa Lebih Cepat Dirasakan.
Apa Yang Dimaksud Saraf Kejepit
Saraf kejepit atau kecetit adalah suatu kondisi ketika saraf tertekan oleh jaringan tubuh di sekitarnya. Kondisi ini dapat terjadi ketika saraf tertekan di antara ligamen, tendon, atau tulang.
Ketika Anda mengalami kondisi saraf terjepit, tubuh akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri. Tentu sebaiknya Anda tidak mengabaikan tanda-tanda saraf kejepit, sebab kerusakan saraf bisa bertambah parah.
Saraf terjepit dapat terjadi di bagian manapun di sekitar piringan sendi (diskus) dan tulang belakang. Namun, jenis saraf yang paling sering mengalami kondisi ini yaitu yang terletak di sekitar tulang punggung bagian bawah.
Umumnya, rasa nyeri pertama dirasakan pada bagian tubuh tempat saraf yang terjepit. Namun, tidak menutup kemungkinan rasa nyeri dapat muncul di beberapa bagian tubuh lainnya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan jika saraf kejepit disebabkan oleh posisi tubuh yang dapat meningkatkan tekanan pada saraf.
Misalnya, memberi tumpuan pada siku dan menyilangkan kaki dengan durasi yang lama. Selain itu, penyebab lain saraf kejepit adalah sebagai berikut:
Jika penyebab saraf terjepit ini memberikan dampak nyeri jangka panjang, Sahabat Al Hafidz perlu waspada karena saraf bisa rusak, sehingga Anda kesulitan untuk bergerak dan beraktivitas.
Berikut adalah gejala dari saraf kejepit yang umumnya dirasakan dan tak jarang diketahui:
1. Nyeri pada kaki dengan sensasi terbakar
Saraf kejepit menyebabkan nyeri punggung bawah yang memberi tekanan pada tulang belakang. Lalu, nyeri saraf tulang belakang menjalar hingga ke seluruh kaki dengan rasa panas seperti terbakar.
2. Nyeri karena tekanan menjalar dari leher ke tangan
Saraf yang terjepit bukan hanya terjadi di punggung dan pinggul, tetapi juga pada tulang belakang leher yang tekanannya menjalar hingga ke lengan, pergelangan tangan, dan bahu.
3. Kaki yang melemah
Gejala yang umum dirasakan penderita saraf kejepit adalah kaki yang tidak lagi kuat seperti dulu, untuk bergerak dan berjalan. Hal ini dikarenakan tekanan pada saraf kaki yang memberikan sinyal ke otak untuk memberi rangsangan gerak. Sehingga, kekuatan kaki mereka untuk bergerak seiring waktu akhirnya makin melemah.
4. Cengkeraman yang ikut melemah
Pada pergelangan tangan, untuk memegang sesuatu diperlukan kekuatan pada cengkeraman. Saat saraf leher terjepit, maka otak tidak mampu menerima rangsangan otot mana yang bereaksi. Rangsangan otot yang buruk menyebabkan lemahnya cengkeraman, sehingga tidak dapat menulis atau melakukan aktivitas kecil lainnya dengan optimal.
5. Rasa kebas atau mati rasa
Saraf yang terjepit pada bagian tubuh tertentu membuat Anda merasa kebas. Mengapa?
Tekanan pada saraf tertentu dapat mematikan rangsangan terhadap rasa nyeri. Sehingga, Anda bisa saja tidak merasakan sensasi nyeri atau tekanan apapun dalam posisi tertentu.
6. Nyeri hingga tertusuk jarum
Bukan hanya kebas atau mati rasa, penderita saraf terjepit ini juga mengalami nyeri seperti tertusuk (Parasthesia).
Jika Anda juga mengalaminya, gejala ini disebabkan oleh gangguan antara sinyal saraf dan otak dalam menerima rangsangan. Gejala ini juga mengindikasikan sindrom carpal tunnel pada pergelangan tangan.
7. Tidak tahan buang air kecil
Ketika saraf yang menekan punggung bawah, usus dan kandung kemih tidak bisa terkontrol. Alhasil, Anda akan terus menggerakkan kaki karena tidak tahan untuk menahan buang air kecil ataupun besar.
8. Rasa sakit berubah-ubah di posisi tertentu
Gejala ini juga wajar terjadi pada penderita saraf kejepit. Misalnya, gejala saraf kejepit dengan nyeri panggul. Apabila mencondongkan tubuh ke depan dari posisi duduk atau berbaring lurus, rasa nyeri akan berkurang. Namun, saat Anda berbaring miring, rasa sakit mulai memuncak hingga membuat sulit tidur.
Jika Gejala saraf kejepit mulai terasa? Segera konsultasikan dengan Seorang Terapis Yang Sudah Berpengalaman.
Syaraf kejepit bisa terjadi di bagian tubuh manapun, termasuk di daerah pinggang. Penyebabnya pun bermacam-macam. Pada kasus ringan, syaraf kejepit dapat sembuh dengan sendirinya seiring waktu, sedangkan pada kasus yang lebih berat, diperlukan penanganan medis oleh dokter ahli.
Saraf kejepit bisa dipicu ketika ada tekanan pada saraf. Tekanan bisa disebabkan oleh gerakan yang dilakukan berulang-ulang untuk jangka waktu lama, contohnya posisi siku ditekuk saat tidur. Tekanan saraf dapat terjadi ketika saraf tertekan antara jaringan dengan ligamen, tendon, atau tulang.
Karena syaraf kejepit sangat berbahaya : syaraf kejepit dapat mengakibatkan penurunan hantaran listrik sistem syaraf dari otak ataupun sebaliknya. Gejala biasanya diawali dengan kesemutan, otot paha dan kaki menjadi lemah, rasa nyeri yang sangat hebat di pinggang yang menjalar menuju tumit mengikuti alur syaraf.
Jika HNP atau saraf kejepit terjadi di punggung bawah, seseorang biasanya akan merasakan nyeri paling hebat di bagian pantat, paha, dan betis. Mereka mungkin juga mengalami nyeri di bagian kaki. Sementara, jika HNP berada di leher, seseorang biasanya akan merasakan nyeri paling hebat di leher, bahu dan lengan.
Perlu Di Ingat Gejala saraf kejepit seringkali tidak disadari sebagai nyeri hebat yang harus segera ditangani.
Maka dari itu, jika beberapa gejala ini terasa saat Anda beraktivitas, yuk konsultasikan kepada dokter spesialis saraf!
Booking Mudah via Call/Whatsapp.
Hanya dengan menghubungi Customer Service Kami dan Request Jadwal Terapi Di Klinik Al Hafidz, Tim Kami Akan Menyediakan Waktu Khusus Untuk Anda.
Klinik Al Hafidz – Jasa Layanan Terapi Pengobatan Akupunktur Terpercaya Di Indonesia, Di Tangani Langsung Team Terapis Profesional.
Copyright 2017 KlinikAlhafidz.com